Senin, 04 Juli 2011

Penerapan 5R ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin )

     Penerapan 5R ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin ) bisa juga dikatakan sebagai penerapan Housekeeping dimana housekeeping merupakan prasarana penting dalam pelaksanaan pekerjaan dan pencegahan kecelakaan kerja. Housekeeping tentu tidak hanya menyangkut kebersihan. Namun, juga termasuk menjaga tempat kerja agar selalu rapi dan teratur, memelihara lantai dan ruangan agar bebas dari bahaya tergelincir serta memindahkan material berbahaya, kertas, dan bahan-bahan yang memiliki potensi bahaya kebakaran dari tempat kerja.
     Housekeeping yang efektif dapat mengeliminasi beberapa bahaya di tempat kerja dan membantu penyelesaian pekerjaan secara aman dan baik. Housekeeping yang buruk secara frekuen berkontribusi pada kecelakaan dengan menimbulkan bahaya terselubung yang dapat menyebabkan injury atau cedera (CCOHS, 2008).

Tujuan Housekeeping :
menurut Industrial Accident Prevention Association (2008), Housekeeping yang baik memiliki keuntungan antara lain:
  1. Eliminasi kekacauan yang adalah penyebab utama kecelakaan seperti terpeleset, terjatuh, terantuk serta ledakan dan kebakaran.Mereduksi kemungkinan bahan-bahan berbahaya masuk ke dalam tubuh (misalnya: debu, asap).
  2. Meningkatkan produktivitas sebab peralatan dan material yang dibutuhkan akan mudah ditemukan.
  3. Membantu meningkatkan citra perusahaan sebab housekeeping yang baik merupakan refleksi cara menjalankan perusahaan. Tempat kerja yang teratur dapat menimbulkan kesan yang positif pada semua orang yang memasukinya baik pekerja, customer, pengunjung dan lainnya.
  4. Membantu perusahaan meminimalisir biaya inventaris sebab housekeeping yang baik membantu menjaga jumlah inventaris yang akurat.
  5. Membantu perusahaan memanfaatkan tempat dan ruangan secara optimal.
  6. Membuat tempat kerja rapi, nyaman, dan menyenangkan sebab menghindarkan pemandangan yang tidak menyedapkan.

Arti dari 5R ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin )

    5R merupakan pendekatan secara sistematis untuk menata tempat atau area kerja, menegakkan peraturan, dan standar serta memelihara kedisiplinan yang dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja yang baik (
  1. Ringkas : kegiatan memisahkan suatu barang yang masih digunakan dan yang tidak digunakan agar barang yang masih digunakan tidak tercampur dengan barang yang sudah tidak digunakan dan supaya mudah mencarinya ketika akan digunakan kembali. Ringkas bisa dikatan juga sebagai kegiatan membereskan kekacauan barang ditempat kerja dan menciptakan ruang yang lebih lega atau luas, untuk menyiapkan R yang berikutnya.
  2. Rapi : kegiatan merapikan atau menyusun barang yang sudah dipilah agar mudah mengambilnya ketika akan diperlukan dikemudian hari serta tata letak barang yang disimpan dan disusun supaya dekat dengan pekerjaan. bisa dikatakan juga kegiatan Rapi ini sebagai kegiatan memberi nama ( labeling ) dan mengatur tata letak barang seperti material, dokumen, peralatan kerja maupun suplay lainya.
  3. Resik :  kegiatan membersihkan area kerja dari debu, kotoran dan elemen asing lainnya dari tempat kerja sehingga terlihat bersih setiap jengkalnya. Kegiatan yang termasuk di dalamnya adalah menyapu, mengepel, mengelap, mengecat, dan kegiatan pembersihan lainnya.  Pembersihan merupakan salah satu bentuk dari pemeriksaan. Pembersihan diutamakan sebagai pemeriksaan terhadap kebersihan dan menciptakan tempat kerja yang tidak memiliki cacat dan cela.
  4. Rawat : kegiatan memelihara barang dengan teratur sesuai standarisasi. Standarisasi dilakukan untuk menetapkan prosedur yang nantinya diikuti dan diterapkan oleh seluruh tenaga kerja. Langkah ini bisa berupa peraturan tentang jenis barang yang boleh dibuang dan cara membuangnya, dimana dan bagaimana cara menyimpan bahan material, bagaimana mengeluarkan dan menggunakan material terutama yang berbahaya serta bagaimana cara menyimpan kembali setelah digunakan, serta bagaimana dan kapan saat yang baik melakukan pembersihan tempat kerja dan siapa yang bertanggung jawab atas kegiatan pembersihan tersebut.
  5. Rajin : kegiatan menciptakan tempat kerja dengan kebiasaan dan perilaku yang baik. Dengan mengajarkan setiap orang apa yang harus dilakukan dan memerintahkan setiap orang untuk melaksanakannya, maka kebiasaan buruk akan terbuang dan kebiasaan baik akan terbentuk. Orang mempraktekkannya dengan membuat dan mematuhi peraturan.

Maksud dan Tujuan 5R :

Menurut Jahja (1995) maksud dan tujuan 5S/5R di tempat kerja diarahkan pada empat bidang sasaran pokok industri dalam tumbuh dan berkembang secara wajar. Empat pokok bidang industri tersebut yaitu efisiensi kerja, produktivitas kerja, kualitas kerja, dan keselamatan kerja.
  1. Efisiensi kerja.
  2. Produktifitas kerja.
  3. Kualitas kerja.
  4. Keselamatan kerja

Manfaat 5R :

Manfaat yang diperoleh dengan melaksanakan program 5R di tempat kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang adalah sebagai berikut (BP2TK, 2003) :
  1. Zero waste yang berarti mengurangi biaya dan efisiensi meningkat.
  2. Zero injury yang berarti keselamatan kerja lebih baik.
  3. Zero breakdown yang berate pemeliharaan lebih baik.
  4. Zero defect yang berarti kualitas lebih baik.
  5. Zero set up time yang berate tidak ada waktu yang terbuang.
  6. Zero late delivery yang berarti dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu.
  7. Zero customer claim yang berarti pelanggan menaruh tingkat kepercayaan yang tinggi.
  8. Zero defisit yang berarti perusahaan akan lebih maju.

     Menerapkan 5S di tempat kerja tidaklah terlalu sulit selama dapat menjaga kesinambungan jalannya program. Adapun cara untuk tetap mempertahankan budaya 5S di tempat kerja menurut Industrial Accident Prevention Association (2008) adalah sebagai berikut:
  1. Housekeeping yang baik memerlukan dukungan dan kerjasama dalam menentukan standar yang ingin diraih. Pastikan standar yang disepakati bersifat jelas, obyektif, dan tidak mustahil dicapai. Standar yang diciptakan seharusnya justru mempermudah pekerjaan, menjamin keselamatn dan keamanan bekerja. Karenanya dalam menetapkan standar ada baiknya jika melibatkan tenaga kerja.
  2. Ukurlah seberapa jauh pencapain standar yang telah terjadi. Buatlah evaluasi bila kinerja belum mampu mencapai standar yang disepakati.
  3. Gunakan checklist untuk membantu pengukuran atau penilaian.
  4. Upayakan umpan balik yang positif. Perkenankan tenaga kerja mengetahui seberapa jauh kemajuan yang telah mereka capai.
  5. Mendukung supaya perilaku 5S menjadi bagian atau kebisaaan sehari-hari dan tidak hanya menjadi aktivitas aktual bila ada tamu atau pengunjung yang datang ke perusahaan.
Nb : kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan dukungan dari pihak management masing-masing perusahaan.
www.quality.dlsu.edu.ph, 2008).

6 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  2. Tulisannya sangat membantu, makasih banyak.

    BalasHapus
  3. saya mau bertanya, apa tugas housekeeping itu sendiri ya?

    BalasHapus
  4. Kalau lawannya 5R apa ya untuk jadi haknya misalnya dipabrik.
    5S kali ya, sugih, smile, sejahtera, sehat, :)

    BalasHapus